Belum Selesai Sidang, Ahok Dilaporkan Melakukan Penistaan Agama Lagi
Belum Selesai Sidang, Ahok Dilaporkan Melakukan Penistaan Agama Lagi - Adalah laporan Habib Novel Bamukmin yang menyatakan kalau Ahok melakukan penistaan agama lagi dan sudah mendapatkan tanggapan dari pihak Bareksrim Polri. Pada saat melaporkan kejadian tersebut, Habib Novel didampingi oleh kuasa hukumnya yang berasal dari ACTA (Advokat Cinta Tanah Air)
Laporan yang telah terdaftar dengfan nomer LP/1232/XII/2016 Bareskrim tanggal 14 Desember 2016, berisi tentang laporan pelanggaran yang dilakukan oleh Ahok yang dijerat dengan pasal 156 a yang berhubungan dengan kalimat pembelaan Ahok yang diduga menyerang dan melecehkan Surat Al-Maidah ayat 51
Menurut Habib Novel, Ahik kembali melakukan perbuatan yang berulang-ulang. Untuk itu pihak Habib Novel meminta, setelah pelaporan Ahok seharusnya ditahan karena dengan jelas dan tegas, Ahok menyampaikan pembelaannya yang dengan sengaja melakukan pelecehan terhadap kitab suci Al-Quran. Selain itu, menurut Habib Novel, seharunya Ahok tidak boleh memakai ayat Al-Quran dalam menyampaikan pembelaan karena Ahok itu non muslim dan tidak tahu makna atau penafisaran tentang ayat suci Al-Quran
Berikut petikan kalimat yang diucapkan Ahok saat melakukan pembelaan:
"ayat yang sama yang saya begitu kenal digunakan untuk memecah belah rakyat" Dan ucapan kalimat yang kedua yaitu "dari oknum elit yang berlindung di balik ayat suci agama Islam mereka menggunakan surat Al Maidah ayat 51"
Jika kita menganalisa, siapapun orangnya pasti akan mengerti makna kalimat yang diucapkan oleh Ahok ini yaitu Ahok menilai kalau surat Al-Maidah ayat 51 telah disalahgunakan untuk memecah rakyat. Padahal makna dari ayat tersebut tidak seperti itu
Jadi jika Ahok ataupun pendukung Ahok mengerti makna dari surat Al-Maidah ayat 51 tersebut, seharusnya mereka diam dan tidak boleh menafsirkan seenaknya sendiri. Orang muslim memiliki tata cara dalam memilih pemimpin dan tentunya bukan dari golongan non muslim yang menjadi pemimpin
Dan tentunya orang non muslim, juga tidak akan mau jika dalam kelompok mereka dipimpin oleh orang muslim. Kita umat beragama memang harus saling hormat-menghormati namun untuk urusan kaidah dan ajaran, setiap agama itu berbeda. Dan itulah yang harus diperhatikan
Sebagai contoh;
Pertama, Dalam melakukan pemotongan hewan, umat islam atau muslim diwajibkan membaca Bismillah terlebih dahulu, jika tidak maka hewan yang disembelih tersebut dagingnya menjadi haram. Apakah tata cara tersebut berlaku bagi non muslim?
Kedua, Dalam Islam, setiap melakukan hubungan suami istri diwajibkan mandi besar dengan niat yang telah diajarkan dalam Islam. Apakah tata cara tersebut berlaku bagi non muslim?
Jadi jangan menafsirkan sesuatu yang tidak bisa diketahui jika hanya sekedar membaca dan tahu dari orang lain. Pemahaman seperti itu salah dan malah mengganggu ketenangan dalam kehidupan beragama dan bersosial

Menurut Habib Novel, Ahik kembali melakukan perbuatan yang berulang-ulang. Untuk itu pihak Habib Novel meminta, setelah pelaporan Ahok seharusnya ditahan karena dengan jelas dan tegas, Ahok menyampaikan pembelaannya yang dengan sengaja melakukan pelecehan terhadap kitab suci Al-Quran. Selain itu, menurut Habib Novel, seharunya Ahok tidak boleh memakai ayat Al-Quran dalam menyampaikan pembelaan karena Ahok itu non muslim dan tidak tahu makna atau penafisaran tentang ayat suci Al-Quran
Berikut petikan kalimat yang diucapkan Ahok saat melakukan pembelaan:
"ayat yang sama yang saya begitu kenal digunakan untuk memecah belah rakyat" Dan ucapan kalimat yang kedua yaitu "dari oknum elit yang berlindung di balik ayat suci agama Islam mereka menggunakan surat Al Maidah ayat 51"
Jika kita menganalisa, siapapun orangnya pasti akan mengerti makna kalimat yang diucapkan oleh Ahok ini yaitu Ahok menilai kalau surat Al-Maidah ayat 51 telah disalahgunakan untuk memecah rakyat. Padahal makna dari ayat tersebut tidak seperti itu
Jadi jika Ahok ataupun pendukung Ahok mengerti makna dari surat Al-Maidah ayat 51 tersebut, seharusnya mereka diam dan tidak boleh menafsirkan seenaknya sendiri. Orang muslim memiliki tata cara dalam memilih pemimpin dan tentunya bukan dari golongan non muslim yang menjadi pemimpin
Dan tentunya orang non muslim, juga tidak akan mau jika dalam kelompok mereka dipimpin oleh orang muslim. Kita umat beragama memang harus saling hormat-menghormati namun untuk urusan kaidah dan ajaran, setiap agama itu berbeda. Dan itulah yang harus diperhatikan
Sebagai contoh;
Pertama, Dalam melakukan pemotongan hewan, umat islam atau muslim diwajibkan membaca Bismillah terlebih dahulu, jika tidak maka hewan yang disembelih tersebut dagingnya menjadi haram. Apakah tata cara tersebut berlaku bagi non muslim?
Kedua, Dalam Islam, setiap melakukan hubungan suami istri diwajibkan mandi besar dengan niat yang telah diajarkan dalam Islam. Apakah tata cara tersebut berlaku bagi non muslim?
Jadi jangan menafsirkan sesuatu yang tidak bisa diketahui jika hanya sekedar membaca dan tahu dari orang lain. Pemahaman seperti itu salah dan malah mengganggu ketenangan dalam kehidupan beragama dan bersosial
COMMENTS